Monday, December 3, 2007

The Poor I am


Jumat 2 minggu yang lalu jam 10 pagi aku sudah menunggu depan televisi tidak lain ingin melihat acara favoritku The Oprah Show, channel Metro Tv sedikitpun tidak kuganti dengan channel yang lain...aku tidak mau ketinggalan satu show pun. Temanya tentang people who get survive, pada awalnya aku tidak tersentuh apa-apa namun masih tetap menikmati acaranya...maksudku tetap mengagumi tamu-tamu acara itu orang-orang yang bertahan hidup dari kemelut cobaan dunia dan sukses akan perjuangan mereka.


Sebelum acaranya berakhir tamu yang terakhir dihadirkan, dia seorang ibu...dia sharing tentang masa mudanya yang dalam pemulihan selama 20 tahun...ya dimasa mudanya dia menyaksikan ibunya dibunuh oleh ayahnya sendiri kemudian setelah itu ayahnya bunuh diri. Dia menyaksikan semua kejadian itu dengan mata kepalanya sendiri dengan jarak yang cukup dekat...namun bukan hal itu yang membuatku ingin bercerita, secara di Indonesia hal semacam itu bukan berita baru lagi malah di Indonesia lebih banyak dari itu...anak bunuh ibu kandung lah, suami bunuh istri lah, kakak bunuh adik lah, kakek tikam nenek lah, menantu bunuh mertua lah, atau dibunuh tetangga dekat sendiri juga ada....pokoknya Indonesia mah komplit.


Jadi seperti yang sudah aku bilang dari awal...bukan hal itu yang ingin kuceritakan, ok kembali pada ibu yang tadi...selama 20 tahun hidupnya terus dihantui rasa bersalah pada diri sendiri, menyalahkan ayahnya, menyalahkan ibunya, dengan jiwa yang penuh tekanan yang membuatnya semakin berat menjalani hidup berulang ulang kali ibu itu mencoba untuk bunuh diri, tapi tetap tidak bisa dilakukannya. setelah 20 tahun ibu itu baru menyadari suatu hal, setalah 20 tahun dia baru bisa mengatasi masalah hidupnya. dan aku sungguh dibuat malu olehnya...ibu itu bilang tentang satu hal tapi aku agak lupa2 ingat sih bagaimana lengkapnya tapi yang pasti intinya seperti ini "aku harus buat keputusan untuk hidupku, aku harus terus hidup lalui hari dengan lebih baik, aku sudah berkomitmen dan aku harus bertanggung jawab akan komitmen itu. Banyak yang memutuskan sesuatu dalam hidupnya tapi dia tidak pernah bertanggung jawab akan keputusannya itu".


Kalimat itu yang membuatku tersadar...ya...selama ini selama 21 tahun umurku kini aku tidak pernah bertanggung jawab terhadap semua keputusan yang aku ambil, betapa malangnya aku menjadi orang yang seperti itu. Aku tidak pernah fokus pada apa yang aku inginkan...hari ini sadar besoknya lupa lagi. Sungguh betapa buruknya hidupku sekarang hidup yang tidak bermakna banyak mengeluh dan berdiam diri.sungguh betapa malangnya aku...dulu aku juga pernah tersadar akan hal ini tapi sayangnya aku tidak berbuat apa2. Mulai sekarang aku harus...harus bertanggung jawab, bertanggung jawab atas keputusanku, atas apa yang aku mau, atas apa yang ingin kucapai. Tapi aku takut...ini hanya omong kosongku yang kesekian kali lagi...yah kita liat nanti...hhh...Ya Allah...bantu aku kali ini. Amin

No comments: