Wednesday, February 17, 2010

Just My Diary


Sebulan yang lalu nonton acara reality show "Masihkah Kau Mencintaiku", masalah di episode waktu itu adalah suami yang mendapati istrinya berciuman dengan wanita, dan suaminya menjadikan hal itu sebuah masalah, karena menurut anggapan sang suami, istrinya  memiliki hubungan yang tidak wajar dengan sesama jenis. 

Namun bukan itu yang menjadi bahan permasalahan bagi saya, dalam perdebatannya dengan istrinya, sang suami mengeluarkan kalimat yang kurang begitu saya ingat dengan jelas tapi intinya kurang lebih adalah seperti ini " Saya hanya  perlu kamu untuk Melayani saya". That's the point. walaupun saya sudah sering mendengar kata itu, dan bahkan di kehidupan sangat familiar, tapi entah kenapa semenjak nonton waktu itu sampai sekarang, saya baru sadar dengan kata melayani itu dan menjadi pemikiran saya, membuat saya terus mengulang-ulang kata Melayani....Melayani....Melayani....hmmm....kata melayani melayang terus di kepala gak tahu kenapa. Mencari-cari arti yang tepat untuk kata melayani. 

Dan akhirnya saya pikir, kata melayani itu sebenarnya tidak tepat di gunakan dalam rumah tangga, karena akan disamakan dengan seorang pembantu yang melayani majikannya. seorang pekerja seksual yang melayani penggunanya. dan jadinya seorang istri yang melayani suaminya, melayani suaminya bikin sarapan, melayani suaminya bikin teh atau kopi, melayani suaminya untuk berhubungan suami istri, melayani suaminya yang minta dipijat dan melayani suaminya untuk hal lainnya.  dan "what" kalo hanya untuk melayani kenapa gak nyewa aja seseorang yang dibayar untuk melayani suami dalam hal pekerjaan rumah tangga, cuci baju, cuci piring bikin sarapan, teh, bersihin rumah, ngurus anak, benarkah selama ini anggapannya seperti itu?

Dan hal itu tidak berhenti disitu, sang suami yang setelah pulang kerja bisa istirahat, berbaringan, minum teh bikinan istri, nonton tv, atau main game, sementara sang istri dari bangun pagi harus nyiapin segala hal dari nyiapin makan buat suami dan anak (belum tentu sang istri juga ikut makan karena harus nyuapin anaknya yg masih kecil), cuci baju, cuci piring, bersihin rumah (nyapu dan ngepel lantai), ngurus anak, belum ngurusin hal-hal lain yang sedang dikerjakan sang istri, setelah suami pulang kerja harus ngurusin suami, dari pagi sampe malam pekerjaan sang istri gak beres-beres. sementara suami hanya tahu beres. Benarkah selama ini seperti itu???

Kalo sang suami ingin dilayani istri, sang istri mau atau tidak mau harus melayani, giliran sang istri yang pingin dilayani dalam semua hal baik yang hal kecil sekalipun, ambilin minum, minta dipijat karena kaki lelah atau bahkan untuk hubungan suami istri sekalipun, mungkin kebanyakan suami enggan untuk menuruti keinginan istri, padahal seharusnya suami istri saling bantu membantu, pernikahan diciptakan untuk melengkapi, untuk saling membantu,  benarkah seperti itu???

Jadi kata yang paling tepat apa?????



 

Tuesday, February 16, 2010

My Family

o iya ini foto terbaru kami, hehehe fotonya susah banget loh, Ammarnya gak mau senyum, liat kanan kiri mulu (mikir ini tempat apa kali ya), meronta-ronta, fiuhh.  mba yang motretnya jago banget bikin Ammar ketawa dulu baru cepet-cepet difoto, ampe beberapa kali di foto baru dapet hasil foto yang bagus. 


i'm trying to.....

fiuuhh.....

setelah sekian lama gak nulis sekarang alhamdulillah ada waktu. sekarang lagi sibuk dengan skripsi dan kemarin sempat sibuk dengan pesanan sandal yang buat saya kewalahan soalnya ngerjainnya cuma sendirian. 

oh iya, saya mau cerita soal karya saya,  dari kecil  saya suka banget dengan handycraft, dari dulu saya pingin membuat suatu karya dari hasil kerajinan tangan saya sendiri tapi selama ini saya gak tahu apa yang bisa  saya buat dan bagaimana. akhirnya setelah melihat kreasi felt buatan ummu Syamil (Mba Yuka Aninda) saya menjadi terinspirasi untuk membuat suatu karya dari felt dan akhirnya ide kreasi sandal rumah pun muncul, dan saya dalam beberapa bulan ini menggeluti kreasi ini sampai mengabaikan skripsi dan sampai sekarang gak kelar-kelar.  karena yang pesan cukup banyak untuk saya kerjakan  sendirian. saya sangat berterima kasih pada Mba Yuka yang sudah menjadi inspirasi saya yang membuat saya akhirnya berbuat bukan cuma di niat aja tapi gak mengamalkan. untuk saat ini saya hanya membuat karya sandal rumah, tempat HP dan bros aja, karena keterbatasan waktu yang saya miliki, itupun saya sudah kewalahan karena ngerjainnya cuma sendirian. 

Saya berharap hobi saya ini bisa terus saya geluti, dan saya juga sangat berharap bisa sharing, berbagi pengetahuan, pengalaman, dan belajar lebih banyak lagi dengan para ahlinya yang sudah sangat mahir, selain untuk mengembangkan pengetahuan, produk, dan kesempurnaan karya saya nantinya. 

ini foto sebagian sandal rumah hasil karya saya,

sebagian lain bisa di lihat di FB: Dewi Mutiara Kartika di Album Feltic